Trotoar dan Pot Jalan Protokol Sudah Tua
Seperti halnya manusia yang telah berumur, Trotoar dan pot
pohon jalanan protokol Ponorogo pun dapat juga menjadi lansia. Semakin rapuh,
renta dan pikun namun juga menyimpan sejarah panjang yang terekam dalam catatan
fisiknya.
Semakin sepuh, sepertinya Trotoar serta pot pohon di jalanan
kota meraung mengharapkan peremajaan
serta perhatian khusus. Banyak hal yang menyerang usia tuannya, paving trotoar
mulai menghitam, jebol serta berlubang. Selain itu pot pohon di sepanjang
trotoar juga diserang penyakit tua yang sama. Kebanyakan pot tersebut ambrol.
Menurut beberapa warga sekitar pot ambrol tersebut disebabkan
karena tidak adanya peremajaan pohon. Sehingga pot tidak lagi cukup menampung
pertumbuhan akar pohon yang semakin beranjang dewasa.
Siti Nur, warga jalan Urip Sumoharjo tersebut mengatakan,
selain peremajaan pihak pemerintah juga kurang memperhatikan pertumbuhan pohon
di sepanjang jalanan kota. “Kalau dibiarkan tidak ditebang sampai menutupi
jalanan, menganggu kabel listrik serta roboh ke atap rumah. Kalau diam-diam
kita tebang atau ditebang warga, maka akan ada denda. Beberapa orang sudah
lapor tetapi tidak digubris juga,“ tuturnya menjelaskan.
Hal ini dimungkinkan karena cekaknya anggaran pemerintah
untuk hal tersebut. Nur (panggilan akrabnya) menambahkan, pemerintah
bersih-bersihnya hanya waktu akan Adipura saja. Rekannya mengatakan, beberapa
waktu lalu pemerintah hanya mengecat batas jalan saja untuk persiapan Adipura,
bahkan beberapa trotoar diperbaiki pemilik rumah masing-masing.
Nur menjelaskan, memang beberapa ruas trotoar dialihfungsikan
untuk parkir dan jualan, tetapi trotoar di jalan Urip Sumoharjo adalah
satu-satunya jalan untuk pejalan kaki ke pasar Songgolangit, sehingga trotoar
itu masih berfungsi penuh. “Ini masih digunakan dengan baik oleh pejalan kaki,
namun sudah banyak yang rusak-rusak, sehingga tidak nyaman lagi, pejalan malah
suka lewat jalan aspalnya, padahal kan
berbahaya,” tuturnya.
Dalam hal ini pihaknya berserta beberapa rekan berharap, ada
perhatian khusus. Selain untuk menjaga keselamatan pejalan kaki juga untuk
menjaga keindahan serta kenyamanan masyarakat. Sehingga masyarakat sekitar
tidak perlu mengeluarkan uang pribadi untuk memperbaiki fasilitas tersebut. *
REPORTER MUHAMMAD BUDI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar